Semarang, jatengtrust.com- Pendidikan karakter harus dimulai sejak dini, Hal ini dimulai dari pembentukan jati diri dan teladan yang ditularkan dari keluarga, masyarakat dan para pemimpin.

Demikian dikatakan oleh Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol), Provinsi Jateng, Haerudin, dalam Prime topic dialog Parlemen Jawa Tengah Dengan Tema Karakter Bangsa, Rabu (14/10/2020), bertempat di Noormans Hotel Semarang.

Lebih lanjut, Haerudin menuturkan, Generasi muda harus mempunyai karakter yang kuat jika sudah kuat ia yakin pengaruh – pengaruh yang di yakini itu benar, dia tidak mudah terpengaruh,namun kalau Karakternya masih lemah dia akan lebih mudah untuk ikut ikutan dan mudah terpengaruh.

Demikian dikatakan oleh Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol), Provinsi Jateng, Haerudin, dalam Prime topic dialog Parlemen Jawa Tengah Dengan Tema Karakter Bangsa, Rabu (14/10/2020), bertempat di Noormans Hotel Semarang.

Lebih lanjut, Haerudin menuturkan, bahwa Pendidikan karakter harus dimulai sejak dini, Hal ini dimulai dari pembentukan jati diri dan teladan yang ditularkan dari keluarga, masyarakat dan para pemimpin.

Peran pemimpin sangat penting untuk memberi teladan. Sejak tahun 2011 Jateng telah mencanangkan sebagai Benteng Pancasila. Dan hal ini pula yang mendorong Jateng untuk membentuk masyarakat yang berkarakter dengan nilai-nilai Pancasila. Salah satunya, dengan menghentikan berita hoaks dan memviralkan berita-berita yang positif. Hal ini di lakukan sebagai bukti kecintaan kita kepada Negara Indonesia, tuturnya.

Saat ini generasi muda tidak sedikit yang mudah dipengaruhi oleh faktor dari luar. Dimana arus globalisasi dan teknologi juga menjadi pemicu besar di dalamnya. Penjajahan pola pikir yang masuk lewat ideologi, politik, ekonomi, sosial dan budaya khususnya dari luar negeri, perlu diwaspadai. Sebab, bisa menjadi bumerang bangsa Indonesia, seperti misalnya berdampak pada adu domba bangsa Indonesia.

Untuk itu, sangat penting ditanamkan pendidikan karakter yang berlandaskan nilai-nilai Pancasila seperti integritas, gotong royong dan nasionalisme, sehingga bisa diterapkan dalam kehidupan.  Pancasila Sebagai Dasar Negara menjadi filter yang sangat kuat untuk menangkal pengaruh buruk globalisasi dan pengaruh ideologi asing, imbuhnya.

Sementara itu, Anggota Komisi A DPRD Jateng ST Sukirno mengatakan, pendidikan karakter adalah tugas semua lini, Intinya, informasi yang diserap generasi muda tentang sesuatu yang baik, akan jadi pedoman sehari-hari. Sebagai warga Negara yang baik, Jika kita mencintai Negara kita, hendaklah kita memberikan yang terbaik untuk negeri ini, kata Sukirno.

Dan itu, berlandaskan Pancasila. Pancasila bisa membangun karakter kekhasan, dan karakter ini dibangun dari hal-hal kecil. Nilai-nilai kehidupan tersebut sangat tergantung dari kemanfaatan seorang individu untuk lingkungannya, ujarnya.

Sedangkan Guru Besar Antropolgi Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Undip, Mudjahirin Thohir mengatakan, watak dasar yang dianggap sebuah kebangsaan, adalah karakter ideal yang tepat. Dan ini terbentuk dari masa lalu, saat ini dan masa akan datang.

Bisa di istilahkan, ciri khas bangsa itu yo wong Jowo bener dan pener dalam berperilaku. Dimana dalam bergerak dan berjuang tidak karena memikirkan untung dan rugi untuk kelompoknya dan diri sendiri. Namun, berlandaskan nilai-nilai Pancasila, pungkasnya. (Red)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.