Papua, jatengtrust.com- Tim Satgas Nemangkawi dan Binmas Noken silaturahmi dengan Pendeta Simon Tinal (Gereja Bethesda) di RM Hotel 66 Mimika, Minggu (25/4/21), dalam membahas kekacauan yang timbul sebelum tahun 2021, mengenai seputar perang suku.
Kepada Tim Satgas Nemangkawi dan Binmas Noken, Simon menceritakan bagaimana sebelum tahun 2021, terjadi kekacauan yang timbul antara seputar perang suku saja, dan hamba Tuhan dapat bantu meredakan kejadian itu.
Namun sampai saat kekacauan selama tahun 2021, anak-anak sekolah, guru dan mama-mama, mulai merasa takut, sehingga banyak yang turun dari gunung.
“Mengenai jenasah guru yang di tembak di Beoga, bahwa dalam agama tidak dibenarkan untuk membunuh apalagi membunuh guru dan membakar sekolah, sangat bertentangan dengan Injil. Tindakan mereka atas dasar diri sendiri,” jelas Pendeta Simon.
Dijelaskan Simon, ia juga pernah bertemu kelompok KKB dan disinyalir, bahwa orang tersebut berasal dari luar Beoga, karena menggunakan bahasa Dani.
Simon juga berharap, peristiwa penembakan tidak terulang lagi di Beoga.Pendeta Simon juga mengambarkan situasi saat penembakan itu terjadi, pada waktu kejadian itu, pelaku sebanyak 30 Orang dengan membawa senjata panjang dan senjata. Mereka melakukan penembakan dan pembakaran.Saat itu, saya juga termasuk orang yang ikut evakuasi korban, karena korban sudah dalam keadaan meninggal dan posisi korban di dalam rumah,” ungkap Simon.(Red)