Papua, jatengtrust.com- Seorang tokoh senior Papua yang juga pendiri Organisasi Papua Merdeka (OPM) Nickolas S Messet mengatakan, bahwa Veronica Koman seorang aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) sama sekali bukan orang Papua dan tidak lebih dari seorang provokator.
Menanggapi hal itu, Koordinator Aliansi Mahasiswa dan Milenial Indonesia (AMMI), Nurkhasanah, mengamini penjelasan Nick dan mengajak masyarakat untuk tidak terpengaruh oleh provokasi Veronica Koman yang jelas-jelas ingin membuat Indonesia pecah demi keuntungan pribadi.
“Saya mengajak kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk bersatu demi negeri kita tercinta dan jangan pernah terprovokasi oleh hasutan yang selalu dilontarkan oleh Veronica Koman yang jelas-jelas ingin membuat Indonesia pecah,” ujar Nurkhasanah dalam keterangannya, Jumat (21/5/2021).
Nurkhasanah juga mengatakan, bahwa sampai kapan pun Papua yang saat ini pembangunannya semakin maju adalah bagian dari Indonesia dan tidak boleh ada pihak manapun untuk memisahkannya.
Sampai kapan pun Papua bagian dari Indonesia dan kita semua bersaudara di bawah naungan NKRI, tidak boleh ada yang coba mengganggu,” ucapnya.
Saat ini pemerintahan tak henti-hentinya membangun untuk kesejahteraan masyarakat Papua serta kita doakan terus petugas kita gabungan TNI-Polri yang sedang berjuang menyelamatkan Papua dari keganasan teroris KKB Papua,” urai Nurkhasanah.
Sebelumnya, Nickolas dalam acara webinar bertajuk “Memahami Papua, serta Upaya Penyelesaian Secara Kolaboratif dan Holistik”, menegaskan bahwa Veronica Koman sama sekali bukan orang Papua dan tidak punya hak untuk bicara masalah Papua.
Anda, Veronica Koman, bukan orang Papua. Anda tidak lebih dari seorang provokator,” ujar Nickolas S Messet.
Tokoh Papua yang juga mantan Menteri Luar Negeri OPM selama 15 tahun tersebut telah menyatakan kesetiaan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) bersama Nicholas Youwe pada 2010 silam.
Nick mengatakan dalam kondisi sekarang sudah tidak ada lagi keraguan dari Pemerintah Republik Indonesia dalam membangun Papua. Karena itu, berbagai pihak yang selalu memprovokasi masyarakat, agar menghentikan aktivitasnya.
Anda hanya mencari keuntungan atas kekisruhan ini. Saya harap, Veronica Koman jangan campuri lagi urusan Papua, Anda adalah provokator yang pengecut bersembunyi di luar negeri,” jelasnya.