Semarang, jatengtrust.com- Mengusung tema MP- ASI ( kependekan dari Makanan Pendamping Air Susu Ibu) Kaya Protein Hewani Cegah Stunting pada peringatan Hari Gizi Nasional ke-64 tahun 2024 RSI Sultan Agung ( RSI –SA) Semarang menggelar talkshow kesehatan, demo masak MP- ASI, dan lomba kreasi MP-ASI baru – baru ini.

Bertempat di Ruang Auditorium RSI-SA , Jl. Raya Kaligawe Km 04 Semarang acara tersebut diikuti oleh puluhan Kader Posyandu dari kecamatan yang ada di Kota Semarang.

Direktur Pendidikan dan Penunjang Medis, dr. Mohamad Arif, Sp.PD mengawali acara dengan memberikan sambutan kepada seluruh peserta. dr. Arif menyampaikan apresiasinya kepada para anggota Posyandu.

Ibu – ibu semuanya sebagai anggota dari masyarakat menjadi salah satu ujung tombak dalam mengatasi stunting di Indonesia, terang dr. Arif.

dr. Arif lalu menjelaskan makanan yang kaya dengan protein tidak harus mahal, ada juga yang murah dan lebih mudah didapatkan.

Kita bisa mencari alternatif dari protein hewani yang lainnya, mungkin bisa telur, ikan, bisa daging, dan ikan pun tidak harus yang mahal, bisa ikan kakap, ikan gabus atau ikan lele, ungkapnya.

Melalui acara tersebut, dr. Arif berharap para peserta nantinya dapat menerima ilmu tentang bagaimana menyajikan menu MP-ASI kaya akan protein dan tidak membosankan bagi bayi.

Sambutan berikutnya disampaikan oleh Gatot Prayitno, SKM, M.Si selaku Ketua Pokja 4 Tim Penggerak PKK Kota Semarang. Dalam sambutannya, Gatot menyampaikan pesan dari Dr. H Alwin Basri MM, M.IKom selaku Ketua TP PKK Kota Semarang.

Alwin Basri berharap dengan acara yang diselenggarakan oleh RSI Sultan Agung Semarang dapat membantu upaya Pemkot Semarang dalam mengurangi angka stunting melalui berbagai macam kreasi menu MP-ASI.

Mengingat, dari data yang disampaikan oleh Dinas Kesehatan Kota Semarang, hingga akhir Desember 2023. Kota Semarang masih memiliki 872 kasus stunting, namun data tersebut telah mengalami penurunan dari tahun-tahun sebelumnya.

Mudah-mudahan dengan upaya yang dilaksanakan oleh RSI Sultan Agung Semarang ini mampu mewujudkan Kota Semarang zero stunting di 2024, ungkap Gatot.

Para kader Posyandu kemudian menyaksikan talkshow yang bertema MP-ASI Berkualitas untuk Generasi Emas, pada talkshow tersebut telah hadir 3 ( tiga) narasumber dari RSI-SA Semarang.
Nara sumber tersebut adalah dr. Heny Yuniarti, MKM, Sp.GK , dokter Spesialis Gizi Klinis, Dr. dr. Pujiati Abbas, Sp.A , dokter Spesialis Anak dan Harini Diestiana, S.Gz, RD sebagai Kepala Instalasi Gizi.

Materi pertama disampaikan oleh Dr. Puji, beliau menyampaikan mengenai Start MP- ASI! Stop Stunting!. Dr. Puji menjelaskan bahwa bayi berusia 6 bulan wajib mengkonsumsi MP-ASI karena bayi membutuhkan tambahan energi, protein dan zat besi.

Terdapat 3 tujuan pemberian MP-ASI, yang pertama adalah memperkenalkan tekstur makanan pada bayi sehingga keterampilan makan bayi dapat terasah.

Yang kedua meningkatkan imunitas, kandungan oksidannya juga harus terpenuhi, ada vitamin A, zat besi yang kita jumpai di hati ayam, ikan, brokoli dan seterusnya, kata Dr. Puji.

Tidak hanya itu, tujuan ketiga adalah pemberian MP-ASI dapat membantu pembentukan tulang, jadi MP-ASI harus mengandung protein, kalsium bahkan vitamin D.

Melalui pemenuhan nutrisi dari MP-ASI, maka kejadian stunting dapat diminimalisir karena kejadian stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis mulai dari dalam kandungan hingga lahir 1000 hari atau yang biasa disebut 1000 HPK (Hari Pertama Kelahiran).

Itu harus kita perhatikan kandungan nutrisi ibu hamil bagaimana terpenuhi semua vitamin, mineral, protein, karbohidrat untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi, terangnya.

Materi berikutnya disampaikan oleh dr. Heny Yuniarti, MKM, Sp.GK tentang Komposisi Nutrisi pada MP-ASI. Salah satu yang dijelaskan oleh dr. Heny adalah mengenai kebutuhan nutrisi bayi usia 6-11 bulan.

Saat anak usia 6-7 bulan, kebutuhan energi dari MP-ASI 200 kkal, MPASI yang diberikan berbentuk bubur saring atau bubur pure.

ASI yang tadinya usia 0-6 bulan itu 100 persen dari kebutuhan, di usia 6-7 bulan turun menjadi 60-70 persen. 30 persennya kita penuhi dari MP-ASI, ujar dr. Heny kepada para peserta.
Saat bayi berusia 7-8 bulan, kebutuhan ASI masih sama di sekitar 60-70 persen, sedangkan untuk MPASI tidak perlu disaring.

7-8 bulan, anak bayi biasanya sudah mulai tumbuh gigi, bisa mengunyah makanan tanpa tekstur yang disaring, imbuhnya.

Sedangkan kebutuhan nutrisi untuk bayi usia 9-11 bulan, kebutuhan ASI masih 60-70 persen sedangkan kebutuhan MPASI 300 kkal per hari.

Sama tapi jumlah MP – ASI lebih banyak karena kebutuhannya kilogram berat badan, anak kita semakin bertambah usia berat badannya juga insyaallah semakin naik. Kecuali kalau ada masalah khusus,” kata dr. Heny.

Setelah pemaparan materi dr. Heny, Harini Diestiana, S.Gz, RD memaparkan contoh kreasi menu MP-ASI untuk bayi usia 12-23 bulan dari Instalasi Gizi RSI Sultan Agung Semarang.
Diantaranya ada nasi tim, telur dadar gulung sayur, chicken fingers, sop sayur bakso, puding susu dan buah. Adapun kandungan gizi pada menu tersebut, ada kalori 523 Kcal, protein 14,72 gram, lemak 13,55 gram, karbohidrat 87,55 gram.

Acara dilanjutkan dengan demo masak oleh tim Instalasi Gizi RSI-SA Semarang dan lomba kreasi menu MP-ASI oleh seluruh kader posyandu. Terdapat 11 tim yang ikut bertanding, masing-masing tim terdiri dari dua anggota Posyandu Kecamatan.

Setelah dilakukan penilaian oleh dewan juri, terdapat tiga kelompok yang berhasil memenangkan pertandingan. Diantaranya, Juara 1 diraih oleh kader posyandu Kecamatan Semarang Utara dengan menu kentang susu saus bologne dan puding coklat susu.

Juara 2 dimenangkan oleh kader posyandu Kecamatan Gajah Mungkur dengan menu puding pelangi mie, gadun teri ayam, dan sop matahari jagung. Sedangkan untuk Juara 3 diraih oleh kader posyandu Kecamatan Ngaliyan dengan menu nasi tim sayur, creamy ikan salmon, dan puding buah naga ceria.

Selanjutnya untuk Juara Harapan 1 dimenangkan oleh kader posyandu Kecamatan Tembalang dengan menu telur fantasi, Juara Harapan 2 dimenangkan kader posyandu Kecamatan Gunungpati dengan menu Sehutel Sukun, dan Juara Harapan 3 oleh kader posyandu Genuk dengan menu dimsun ikan patin, bubur ikan patin serta puding buah.

Direktur Umum & Keuangan , Hj. Munadharah, SE, MM didampingi Ketua Panitia, dr. Githae Dwi Desiani menyampaikan ucapan terima kasih kepada Tim Penggerak PKK Kota Semarang yang selalu mensupport kegiatan di RSI Sultan Agung , Kami sangat bersyukur dan berterima kasih atas support Tim Penggerak PKK Kota Semarang dan para kader posyandu Kecamatan Kota Semarang, semoga kegiatan ini memberikan manfaat dan sarana silaturahim antara RSI- SA dengan kader posyandu Kota Semarang. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.