Semarang, jatengtrust.com -Program Aku Sedulurmu yang digagas Polda Jateng resmi diluncurkan, oleh Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi, Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNi Rudianto IV/Diponegoro, dan perwakilan dari United Nations Children’s Fund (Unicef), bertempat di Patra Semarang Hotel, Senin (16/8/2021).

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Ketua Umum Bhayangkari yang merupakan istri Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, Juliati Sigit Prabowo, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Direktur PT Sidomuncul David Hendrajaya.

Pada peluncuran program Aku Sedulurmu, Polda Jateng mendapat penghargaan dari Unicef karena telah respon cepat menangani anak yatim piatu akibat covid 19.

Pada kegiatan tersebut Polda Jateng menghadirkan dan memberikan batuan pendidikan berupa tabungan kepada perwakilan anak Yatim Piatu akibat Covid 19.

Ada 333 anak yatim piatu akibat covid 19 di 35 Kabupaten/Kota yang mendapat bantuan sekolah pada Program Aku Sedulurmu. Pesan saya belajar dan belajar. Anda adalah tulang punggung untuk masa depan di 35 Kabupaten/kota,” ujar Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi saat memberikan sambutan.

Luthfi mengatakan sejak (17/9/2019) pandemi covid 19 pertama kali berada Wuhan Cina. Pada tahun 2020 hanya 18 negara yang terdampak.

Namun di tahun 2021 telah lebih dari 193 negara termasuk Indonesia yang terdampak Covid 19 dan tidak siap menghadapi dan mengatasi pandemi corona.

Termasuk diantaranya tidak mempersiapkan anak-anak Yatim Piatu saat orang tuanya meninggal akibat covid 19. Hal inilah yang harus segara direspon,” ujar dia.

Menurutnya, Polda Jawa Tengah mulai dari Dirbinmas Polda Jateng, Kasat Binmas, hingga Bhabinkantibmas di setiap Polres telah mengumpulkan data anak yatim piatu akibat Covid 19.

Mereka diberi bantuan pendidikan mulai dari Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menegah Atas (SMA). Mereka diberi bantuan pendidikan dari anak SD, SMP, SMA hingga selesai pendidikannya,” tutur dia.

Kapolda memerintahkan Kapolres menjadi orang tua asuh apabila anak yatim piatu di wilayah tersebut tidak terdapat orang tua asuh. Selain itu para kepala satuan wilayah (Kasatwil) juga diminta memberikan konseling kepada anak yatim piatu akibat Covid 19.

“Hal ini bertujuan agar mereka tidak terus teringat orang tuanya meninggal akibat covid 19. Mereka adalah anak-anak kita. Mereka tidak tahu kapan pandemi covid 19 selesai,” ujar dia.

Sementara itu, Ketua Umum Bhayangkari, Juliati Sigit Prabowo mengatakan dampak covid 19 menyebabkan anak-anak menjadi Yatim, Piatu maupun Yatim Piatu. Mereka tidak boleh ditelantarkan maupun diperlakukan SARA.

Mereka tidak akan mungkin kehilangan kesempatan menyongsong masa depannya karena tidak ada perlindungan dan jaminan haknya,” ujar istri Kapolri Listyo Sigit Prabowo.

Menurutnya, penanganan covid 19 telah dilakukan mulai dari vasinasi, dan pemberlakukuan protokol kesehatan yang ketat. Namun yang menjadi perhatian penting adalah penanganan anak yatim piatu akibat Covid 19 agar masa depannya tetap berjalan.

Saya sampaikan terima kasih setinggi-tingginya terhadap Kapolda Jawa Tengah beserta jajarannya, para donatur, dan pihak yang berkontribusi untuk membatu anak kehilangan kedua orang tuanya akibat covid 19 melalui Program Aku Sedulurmu berupa tabungan pendidikan,” jelasnya.

Ia menuturkan program ini baru pertama kali dilaksanakan dalam bentuk kepedulian terhadap anak yatim piatu akibat covid 19 dengan memberikan tabungan pendidikan. Dirinya berharap program tersebut dapat berkelanjutan.

Selain itu menjadi inspirasi dan contoh di wilayah lainnya agar dapat membantu anak yatim piatu akibat covid 19 agar terjamin pendidikannya,” ujar dia. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.